Kamis, 09 Agustus 2012

MITOS YANG SALAH TENTANG KELINCI


Beberapa mitos yang salah tentang kelinci :

·         Mengangkat kelinci itu kupingnya yang ditarik
Kenyataannya : Justru kuping/ telinga kelinci adalah tempat berkumpulnya syaraf, lihat reaksi matanya pada saat ditarik telinganya, dia akan terlihat panik dan takut, lain halnya jika yang ditarik kulit punggungnya, dia akan merasa tenang, tapi jangan ragu waktu menarik kulit punggungnya, usahakan yang tetarik agak banyak agar tidak menyakiti kelinci.

·         Kelinci termasuk hewan pengerat, dan sebangsa dengan tikus dan hamster.
Kenyataannya : kelinci tidak sebangsa dengan hewan pengerat seperti tikus, hamster dan lain-lain. Dalam biologi, hewan pengerat secara taksonomi / klasifikasi masuk ke dalam ordo rodentia dan family muridae dimana memiliki gigi depan 2 di atas. Berbeda dengan kelinci yang secara klasifikasi termasuk ordo Lagomorpha dan family Leporidae dengan jumlah gigi 4 yaitu 2 gigi di atas, dan 2 gigi di bawah. Kelinci termasuk bangsa hewan tua yang hidup di bumi (lebih dari 2000 tahun yang lalu).

·         Kelinci tak perlu diberi air minum
Kenyataannya : air minum sama sekali bukanlah penyebab mencret bagi kelinci, malahan sebagaimana makhluk hidup lainnya kelinci butuh air minum yang cukup dan banyak. Apalagi kalau kelinci hanya diberi makanan konsentrat atau pelet, maka kebutuhannya akan air minum makin meningkat. Cuaca yang panas juga bisa menimbulkan dehidrasi kelinci; untuk itu kelinci pun butuh minum. Dalam jangka panjang, kelinci yang tak diberi air minum sama sekali tak akan hidup lama dibandingkan kelinci yang kebutuhan air minumnya dipenuhi.

·         Makanan utama kelinci adalah wortel.
Kenyataannya : Wortel bukanlah makanan utama kelinci, malahan wortel hanya makanan selingan / tambahan Padahal terlalu banyak wortel dalam sehari malah bisa berdampak negatif bagi kelinci (1 batang wortel besar sehari sudah termasuk jumlah yang relatif banyak bagi kelinci).justru akan lebih baik jika diberi makan yang banyak mengandung serat seperti rumput dan bekatul maupun ubi jalar (jawa=muntul)

·         Kangkung baik bagi kelinci
Kenyataannya : Kangkung walaupun disenangi, tapi tak baik sebagai makanan kelinci karena kandungan gasnya yang tinggi yang memudahkan kelinci menderita gangguan pencernaan (kembung). Kol dan sawi juga kurang kurang baik karena disamping kadar airnya tinggi juga menyebabkan kotoran kelinci menjadi bau Yang paling aman dan baik adalah dari jenis rumput-rumputan yang disertai dengan pelet khusus kelinci

·         Memelihara kelinci susah karena mudah mati.
Kenyataannya : Memelihara kelinci tidaklah sesusah dan serumit yang dikira jika mengetahui ilmu dan triknya. Kelinci juga tidak mudah mati sebagaimana yang dipahami sebagian orang. Tingkat kematian yang tinggi pada kelinci yang terjadi karena kurangnya pengetahuan memelihara kelinci, dan kurang telaten dalam merawat kelinci, termasuk menjaga makanan, menjauhinya dari kelembapan, cuaca buruk, kebersihan kandang, dsb. Penyakit pada kelinci mudah diobati jika cepat ditindaklanjuti. Tapi pada intinya jika kelinci bahagia / senang maka ia akan susah sakit; tapi jika kelinci merasa tak nyaman atau stres maka ia akan mudah terserang penyakit.

·         Kelinci yang baru melahirkan terlihat mengacuhkan dan tak mau menyusui anaknya
Kenyataannya : Kelinci yang dirawat dengan benar selama hamil, beranak, dan menyusui pasti akan menyusui anaknya (walau tak terlihat begitu karena kelinci cukup sekali menyusui anaknya dalam sehari)

Demikianlah beberapa mitos, atau anggapan yang salah tentang kelinci, semoga bermanfaat


.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar